
Bagi anda penggemar mie ayam dan suka berkelana mencari suasana baru, belum maknyus rasanya kalau belum berkunjung dan menikmati mie ayam “PAKISTAN” (karangpakis wetan. red.) Mungkin bagi sebagian kalangan mie ayam “PAKISTAN” sudah tidak asing lagi, karena memang cita rasanya yang tinggi.
Tak heran warung tersebut selalu ramai dikunjungi pembeli. Bahkan meski di kota karangpakis mie ayam menjamur, namun tidak sedikit warga kota justru memilih bersusah payah datang ke warung mie ayam “PAKISTAN”. Tidak lain karena enak dan gurih rasanya, dan yang pasti ngangeni karena kuahnya yang buket.
Untuk mencari dan menjangkau warung “PAKISTAN” tidaklah sulit, karena berada dijalur utama KARANGPAKIS-NUSAWUNGU, tepatnya di Jalan Raya yos sudarso, sekitar 30 meter dari balaidesa kr. pakis sebelah kanan jalan akan tampak warung dengan cat warna coklat.
Namanya juga warung, pasti tempatnya sederhana, meski demikian, tempatnya cukup bersih sehingga tak mengurangi selera makan saat menyantap mie ayam.
Warung tersebut milik pasangan fx. get riyadi dan mbah wartem yang telah menggeluti usaha mie selama hampir 24 tahun di Desa Karangpakis, Kecamatan Nusawungu. Selama itu pula pasangan suami istri tersebut mengalami pasang surut dalam menjalankan usaha mie ayam. Mulanya jualan keliling dengan gerobak hingga kini telah memiliki tempat usaha tetap.
Mie ayam sajian warung “PAKISTAN” tidak jauh berbeda dengan mie ayam yang lainnya. Bedanya kuahnya kental, sementara diatas mie tidak ada kerupuk pangsit, yang ada taburan muncang (bawang daun, red) dan kacang goreng.
Dia menuturkan, selama ini banyak pembeli yang menanyakan gimana resep mie ayamnya kok rasanya bisa buket.
“Tidak ada resep khusus mie ayam miliknya. Kuah dan daging ayamnya dimasak dengan bumbu semur ayam. Ibu-ibu pasti sudah banyak yang tahu, banyak yang menyebutnya bumbu rujak,” tutur MBAH WARTEM sembari menyiapkan mie untuk calon pembeli.
Yang pasti, kata dia, daging ayam tidak dicampur sayur caisim, jadi murni semur ayam. Air kuah dan air untuk merebus mie terpisah meski dalam satu dandang. Sedang mie mentahnya kita bikin sendiri.
mie ayam
Setiap hari setidaknya dibutuhkan 7,5 kg tepung terigu untuk membuat bahan mie. Untuk menjaga kualitas adonan mie bikinannya tidak menggunakan bahan pemekar.
“Sebenarnya menggunakan bahan pemekar keuntungannya jauh lebih besar. Tapi saya takut efek sampingnya, jadi biar untung sedikit yang penting pelanggan puas,” jelasnya tanpa merinci efek samping bagi kesehatan.
Setiap hari warung mulai buka pukul 16.00 WIB hingga sekitar pukul 21.00 WIB. Namun saat tanggal muda tidak jarang tutup lebih cepat karena dagangan sudah habis.
Selain menyajikan mie ayam, Warung "PAKISTAN" juga menyediakan bakso sebagai pelengkap dan minuman segar lainnya seperti es teh dan es jeruk.
Untuk semangkuk mie ayam kita cukup merogoh kocek sebesar Rp 6.000. (5000, nek balane). Harga yang cukup murah bukan? Tidak ada salahnya saat melintas di karangpakis anda berhenti sejenak melepas penat sambil menikmati hidangan mie ayam yang lebih dikenal rasanye buket mbleketaket.
pesen rong mangkok,,, boy.....hahahaha
BalasHapus